Minggu, 21 Oktober 2012
Bank Dunia Sering Gagal Selesaikan Masalah Kemiskinan
Pernyataan Bank Dunia yang ingin menghilangkan kemiskinan secara ekstrem di berbagai tempat di dunia, mendapat reaksi dari politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Arif Budimanta.
Menurutnya, pernyataan Bank Dunia tersebut patut dipertanyakan. Pasalnya di Indonesia, melalui program PNPM (Program Nasional P emberdayaan Masyarakat) yang merupakan arahan Bank Dunia, sudah terbukti gagal me ngurangi kemiskinan.
Program PNPM terbukti tidak mampu menurunkan angka kemiskinan. Elastisitas tingkat penurunannya masih di bawah Malaysia dan Thailand. Padahal, kedua negara itu tidak diban tu Bank Dunia, ujarnya melalui pesan singkat, Senin (15/10/2012).
Dia mengatakan populasi penduduk miskin saat ini naik hingga dua kali lipat. Sebagian besar berada di pedesaan dan daerah terpencil. Jumlahnya sekitar 18,97 juta jiwa. Di perkotaan jumlah penduduk miskin mencapai 10,59 juta jiwa.
"Ke depan jika ingin menurunkan kemiskinan secara ekstrem, maka pemerintah harus memberikan akses yang lebih besar bagi warga miskin, terutama akses pendidikan," katanya.
Menurutnya, pengeluaran penduduk kota untuk pendidikan, mencapai 2,75 persen dari total pengeluaran per bulan. Sed angkan penduduk desa hanya 1,21 persen dari total pengeluaran tiap bulan.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/15/08582475/Bank.Dunia.Sering.Gagal.Selesaikan.Masalah.Kemiskinan.
ANALISIS
Kemiskinan nampaknya sudah menjadi salah satu masalah yang belum bisa diatasi. Kemiskinan bukannya menurun, bisa dikatakan semakin bertambah. Dengan angka populasi penduduk yang naik dua kali lipat. Oleh karena itu, harus bisa ditekan angka populasi tersebut agar tidak terus bertambah. Dan oleh karena itu juga, maka angka kemiskinan tidak mustahil bisa turun sesuai yang diharapkan. Bank dunia saja sulit untuk mengatasi kemiskinan ini, bahkan program PNPM yang ada di Indonesia arahan dari Bank Dunia masih belum bisa mengatasi kemiskinan ini. Maka harus dicari program yang lebih tepat dan benar agar bisa merealisasikan kemiskinan ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar