Polda Metro: Pelaku Kejahatan Semakin Nekat
Modus kejahatan di Jakarta dan sekitarnya semakin beragam. Pelaku kejahatan bahkan semakin nekat dan berani melawan petugas. Terlebih karena pelaku kejahatan mempersenjatai diri dengan senjata api.
"Mereka memang semakin nekat, apalagi sekarang pelaku kejahatan sudah menggunakan senjata api," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (7/6/2011).
Seperti yang terjadi di Jl Mes AL, Jatisampurna, Bekasi, pada Rabu (1/6) dinihari lalu. Pelaku kejahatan yang mempersenjatai diri dengan senjata api menembak petugas Unit Ranmor yang sedang melakukan patroli.
Dalam peristiwa itu, pelaku kejahatan menembak Aipda Sugiyantoro hingga tewas dengan peluru yang menembus ke bagian bawah mata hingga ke kepala.
Kejahatan ini pada umumnya justru terjadi penurunan. April kemarin baru terjadi CT 21.000 kejadian. Tahun 2010 kejadian 25 ribu, sebelumnya 20 ribu sekian.
Baharudin mengatakan, aksi kejahatan dengan menggunakan senjata api, secara kuantitas menurun. Sepanjang Januari-April 2011, total kriminalitas di wilayah hukum Polda Metro Jaya mencapai 700 kasus.
"Jika dirata-ratakan setiap empat bulan 700 kasus, maka tahun 2011 ini dikalikan 3 bulan, menjadi 21 ribu kasus," katanya.
Sementara pada 2010, total kriminalitas mencapai 25 ribu kasus, sedangkan 2009 mencapai 27 ribu kasus dan tahun 2008 mencapai 30 ribu kasus. "Berarti secara kuantitas dia menurun," katanya.
Namun, secara kualitas dia mengakui adanya peningkatan kualitas kejahatan. Peningkatan kualitas kejahatan ini ditandai dengan modus operandi yang dilakukan pelaku kejahatan, jika dahulu menggunakan senjata tajam atau bahkan tangan kosong, sekarang menggunakan senjata api.
"Secara kualitas meningkat artinya kegiatan street crime ini, mereka berani ambil resiko yang berakibat fatal. Mereka sudah mulai menggunakan senjata api," katanya.
Meski senjata api yang digunakan pelaku kejahatan diindikasikan senjata rakitan, namun menurutnya, para pelaku kejahatan berhasil membuat korban dan sasarannya ketakutan.
Beberapa kasus pada 2011 yang menggunakan senjata api antara lain, perampokan truk pengangkut minyak rem di pintu tol kawasan Jatiasih, Bekasi, sekitar 2 pekan lalu. Pelaku menodong korban dengan senjata api dan membajak truk berisi 24 ton minyak rem.
Namun, tidak sampai 24 jam, petugas Resmob Polda Metro Jaya berhasil membekuk kawanan perampok bersenjata api itu. Dua dari enam tersangka berhasil ditangkap.
Aksi kejahatan dengan menggunakan senjata api lainnya seperti perampokan ATM BRI senilai Rp 1 miliar di Indramayu, Jawa Barat. Empat tersangka perampokan bersenjata api dalam kasus itu, juga berhasil ditangkap oleh aparat Resmob Polda Metro Jaya, tidak kurang dari 24 jam.
"Pelaku curanmor (pencurian kendaraan bermotor) juga sekarang sudah menggunakan senjata api," ujarnya.
Baharudin mengatakan, dengan senjata api, pelaku kejahatan tidak segan-segan melukai korbannya, bahkan aparat polisi sekalipun. Untuk itu, petugas yang bekerja di lapangan diimbau untuk lebih berhati-hati saat menjalankan tugasnya.
"Kita ini dari pelaksana tugas tentu harus lebih waspada, seperti kejadian kemarin itu," katanya.
Ia juga mengimbau agar Babinkamtibmas lebih peka lagi terhadap lingkungan sekitarnya. Keamanan lingkungan, bukan tugas kepolisian semata.
"Sebelum datang orang-orang ini (pelaku kejahatan), seharusnya ada orang lain yang mengetahui kedatangan orang ini. Ini seakan-akan keamanan ini diserahkan semua kepada kepolisian, padahal keamanan lingkungan bisa dibantu masyarakat dan Babinkamtibmas," jelasnya.
SUMBER : http://www.detiknews.com/read/2011/06/07/124949/1654749/10/polda-metro- pelaku-kejahatan-semakin-nekat
Senin, 02 Januari 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar