Selasa, 19 November 2013

Sejarah Perkembangan Etika Profesi Akuntansi



Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “ethos” yang memiliki arti timbul dari kebiasaaan. Etika ini adalah yang mempelajari suatu nilai atau kualitas yang menjadi pelajaran mengenai standard an penilaian moral.  Yang dimaksud etika disini adalah etika yang mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
profesi kata yang berasal dari bahasa inggris “profess”  yang bermakna : “janji untuk memenuhi kewajiban untuk melakukan suatu tugas khusus secara tetap”.
Akuntan adalah suatu profesi yang memilki peran cukup besar di dalam dunia bisnis, organisasi social maupun lembaga pemerintahan.  Akuntan juga dapat berperan dalam menjaga kepercayaan dan kepentingan publik melalui pemberian jasa atestasi, audit atau jasa assurance lainnya.
Menurut Baily, perkembangan etika profesi akuntansi dibagi menjadi 4 (empat) periode waktu yaitu :
1.      Pra Revolusi Industri
Sebelum revolusi industri, profesi seorang akuntan itu belum dikenal secara resmi di Amerika maupun di  Inggris. Namun, terdapat beberapa fungsi di dalam manajemen perusahaan yang dapat disamakan dengan fungsi pemeriksaan. Pada periode ini tujuan audit itu adalah untuk membuat dasar pertanggung jawaban dan pencarian terjadinya penyelewengan. Pada periode ini juga pemakai jasa audit adalah hanya pemilik dana.

2.      Masa Revolusi Industri Tahun 1900
Karena munculnya perkembangan ekonomi setelah revolusi industri yang banyak melibatkan modal, faktor produksi, serta organisasi maka kegiatan produksi menjadi bersifat masal.
Pada masa ini sistem akuntansi dan pembukuan semakin rapi. Hal ini dapat dilihat dengan pemisahan hak dan tanggung jawab seorang manajer dengan pemilik semakin nyata dan pada umumnya pemilik tidak banyak terlibat dalam kegiatan bisnis sehari – hari dan muncul kepentingan terhadap pemeriksaan yang mulai mengenal pengujian untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya penyelewengan. Biasanya pihak yang ditunjuk itu adalah pihak yang bebas dari pengaruh kedua belah pihak

3.      Tahun 1900 – 1930
Sejak tahun 1900 dimulai, munculah perusahaan besar baru dan pihak lain yang mempunyai kaitan dengan perusahaan tersebut. Keadaan ini yang membuat perubahan dalam pelaksanaan tujuan audit. Pelaksaan audit mulai menggunakan pemeriksaan testing atau pengujian, hal ini dikarenakan banyaknya sistem akuntansi pembukuan. Tujuan audit bukan hanya untuk menemukan penyelewengan terhadap neraca atau laporan rugi/laba tetapi juga untuk menentukan kewajaran laporan keuangan.

4.      Tahun 1930 – sekarang
Sejak tahun 1930 perkembangan bisnis terus menunjukan peningkatan, demikian juga dengan sistem akuntansi yang menerapkan sistem pengawasan intern yang baik.  Pelaksanaan auditpun menjadi berubah dari yang menggunakan persentase yang tinggi menjadi persentase yang kecil.  Tujuan audit itu pun juga berubah tidak lagi menyatakan kebenaran tetapi menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang terdiri dari neraca, dan laba rugi serta laporan perubahan dana.  Peran besar akuntan dalam dunia usaha sangat membantu pihak yang membutuhkan laporan keuangan perusahaan dalam menilai keadaan perusahaan tersebut.




0 komentar:

Posting Komentar