Etika berasal dari bahasa yunani
yaitu “ethos” yang memiliki arti
timbul dari kebiasaaan. Etika ini adalah yang mempelajari suatu nilai atau
kualitas yang menjadi pelajaran mengenai standard an penilaian moral. Yang dimaksud etika disini adalah etika yang
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan
tanggung jawab.
profesi kata yang berasal dari bahasa
inggris “profess” yang bermakna : “janji untuk memenuhi kewajiban untuk melakukan suatu tugas khusus
secara tetap”.
Akuntan adalah suatu profesi yang
memilki peran cukup besar di dalam dunia bisnis, organisasi social maupun
lembaga pemerintahan. Akuntan juga dapat
berperan dalam menjaga kepercayaan dan kepentingan publik melalui pemberian
jasa atestasi, audit atau jasa assurance lainnya.
Menurut Baily, perkembangan etika
profesi akuntansi dibagi menjadi 4 (empat) periode waktu yaitu :
1. Pra Revolusi Industri
Sebelum revolusi industri, profesi
seorang akuntan itu belum dikenal secara resmi di Amerika maupun di Inggris. Namun, terdapat beberapa fungsi di
dalam manajemen perusahaan yang dapat disamakan dengan fungsi pemeriksaan. Pada
periode ini tujuan audit itu adalah untuk membuat dasar pertanggung jawaban dan
pencarian terjadinya penyelewengan. Pada periode ini juga pemakai jasa audit
adalah hanya pemilik dana.
2. Masa Revolusi Industri Tahun 1900
Karena munculnya perkembangan ekonomi
setelah revolusi industri yang banyak melibatkan modal, faktor produksi, serta
organisasi maka kegiatan produksi menjadi bersifat masal.
Pada masa ini sistem akuntansi dan
pembukuan semakin rapi. Hal ini dapat dilihat dengan pemisahan hak dan tanggung
jawab seorang manajer dengan pemilik semakin nyata dan pada umumnya pemilik
tidak banyak terlibat dalam kegiatan bisnis sehari – hari dan muncul
kepentingan terhadap pemeriksaan yang mulai mengenal pengujian untuk mendeteksi
kemungkinan terjadinya penyelewengan. Biasanya pihak yang ditunjuk itu adalah
pihak yang bebas dari pengaruh kedua belah pihak
3. Tahun 1900 – 1930
Sejak tahun 1900 dimulai, munculah
perusahaan besar baru dan pihak lain yang mempunyai kaitan dengan perusahaan
tersebut. Keadaan ini yang membuat perubahan dalam pelaksanaan tujuan audit.
Pelaksaan audit mulai menggunakan pemeriksaan testing atau pengujian, hal ini
dikarenakan banyaknya sistem akuntansi pembukuan. Tujuan audit bukan hanya
untuk menemukan penyelewengan terhadap neraca atau laporan rugi/laba tetapi
juga untuk menentukan kewajaran laporan keuangan.
4. Tahun 1930 – sekarang
Sejak tahun 1930 perkembangan bisnis
terus menunjukan peningkatan, demikian juga dengan sistem akuntansi yang
menerapkan sistem pengawasan intern yang baik.
Pelaksanaan auditpun menjadi berubah dari yang menggunakan persentase
yang tinggi menjadi persentase yang kecil.
Tujuan audit itu pun juga berubah tidak lagi menyatakan kebenaran tetapi
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang terdiri dari neraca,
dan laba rugi serta laporan perubahan dana.
Peran besar akuntan dalam dunia usaha sangat membantu pihak yang
membutuhkan laporan keuangan perusahaan dalam menilai keadaan perusahaan
tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar